Makna kata berbudi bawa laksana ternyata sangat dalam. Kata tersebut berasal dari sebuah ungkapan peribahasa Jawa, yang secara harafiah memiliki makna “penuh watak luhur lebih”.
Secara lebih mendalam, maksud yang terkandung adalah seorang pemimpin yang memiliki budi pekerti luhur, sifat dan sifat kepribadian yang baik, serta konsisten antara perkataan dan perbuatan.
Bagi masyarakat Jawa sendiri dan secara universal pula, pemimpin yang diidamkan adalah pemimpin yang dapat mengayomi masyarakat dan abdinya. Pemimpin yang dapat mengayomi haruslah mempunyai sifat budi pekerti luhur, kepribadian yang baik, serta konsisten perkataan dan perbuatan. Sebab pemimpin yang berbudi pekerti jelek, apalagi perkataan sering tidak konsisten dengan perbuatan atau bahkan keputusan yang diambil berubah-ubah jelas akan membuat bingung bagi para abdinya.
Sifat bawa laksana dianggap mempunyai nilai yang sangat tinggi, sehingga harus dimenangkan apabila terjadi berbenturan dengan nilai-nilai lain, termasuk didalamnya nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Seperti telah disebutkan diatas, etika bawa laksana ini mengandung nilai yang bersifat universal. Di mana pun dan kapan pun juga, sikap tersebut pasti diakui sebagai mengandung nilai filsafat yang baik dan perlu dipegang teguh oleh semua orang.
Kemudian, bagaimana dengan etika bawa laksana para pemimpin negeri ini? Anda tentu, barangkali, sudah dapat memberikan penilaian yang tepat bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar